APA YANG KITA FIKIRKAN

✿..:* *.✿. Apa Yang Kita Fikirkan ?? ✿..:* *.✿.

by I Love Allah SWT and Prophet Muhammad SAW on Monday, 29 August 2011 at 23:59

Assalamu'alaikum Warohmatullah Wabarokatuh..

Selama ini saya berpikir,

Bahwa 'saya adalah Apa Yang saya Pikirkan'
Karena pikiran menentukan keberhasilan..

Selama ini saya berpikir,

Bahwa 'sayalah yang menentukan nasib saya sendiri'

Selama ini saya berpikir...

Bahwa 'jika saya yakin akan berhasil, maka saya akan Berhasil..'

Ternyata, selama ini cara berpikir saya kurang benar...

Ketika saya Membaca buku 'Mengapa harus berserah' karya Ibn Ath-Thailah

Ternyata, Sebagai Muslim yang mengaku 'Berserah diri' kepada Allah...

Dimana 'Islam' itu artinya 'berserah'..

Kita Tidak BoLeh Yakin Jadi Orang yang Berhasil..
Yang menentukan nasib bukanlah Anda..
Anda bukanlah apa yang Anda pikirkan..

Kenapa?????
Karena Allah Lebih Tahu Apa Yang Terbaik buat kita..

Lho!!??? Apa Hubungannya 'Orang yang Berhasil' dengan 'Allah Tahu yang terbaik'???

Oke Ikhwan & Akhwat..

Pernahkah kita melihat orang yang meyakini dia bisa bekerja di sini...

Tapi kenyataannya dia cocok di pekerjaan lain??

Seringkah kita melihat orang..

Contohnya : Ada Pemimpin Pesantren, dulunya dia yakin bisa kuliah di perguruan Tinggi Negeri,

Ambil jurusan IPA atau IPS..

Ternyata dia malah kuliah di mesir, dan akhirnya alhamdulillah bisa menjadi pemimpin Pondok Pesantren..

Kenapa??? Apakah Allah tidak mengabulkan do'a kita???

Bukan..

Karena Allah mengabulkan do'a kita dengan cara-Nya sendiri....

Sedangkan kita tidak menyadarinya....

Misalkan..kita meniatkan untuk menjadi dokter, Ternyata Allah menentukan kita menjadi Pedagang..

Bersyukurlah, mungkin itu tandanya kita jadi orang yang beriman...

Bersyukurlah... Karena Allah Tahu yang terbaik buat kita...

Bahkan jika kita ditakdirkan jadi Tukang Sampah...

Bersyukurlah!!
Tapi tetap lakukan yang terbaik yang kita bisa karena Allah...

Seperti hadits ini:

"Allah enggan memberi rizki seorang hambaNya yang beriman kecuali dari arah yang tak terduga" (H.R. Addailami, Al-Baihaqi, Al-Hakim)

Dilihat hadits di atas, Orang-orang yang beriman itu rezeki dan keberhasilan mereka tidak teduga...

Mereka sudah merencanakan, Tapi Allah berkata lain..

Dan itu disebut rezeki yang tak terduga..

Justru jika kita selalu berhasil sesuai yang kita duga atau yang direncanakan..

Patut ditanyakan apakah kita termasuk orang-orang yang beriman?

Sebutkan saja orang-orang yang 'Berhasil' menurut kita..

Kebanyakan bukan dari kalangan ustadz atau ulama..

Malah sarang jarang ditemui..

Dan kita malah mengikuti cara-cara mereka yang 'berhasil' itu

Bukan cara-cara dari kalangan ustadz atau ulama pendahulu..

Ingatlah satu hal tentang keberhasilan..

ALLAH tidak meminta kita berhasil, ALLAH hanya meminta Kita untuk Mencoba..

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah:216)

Karena..
Tugas kita bukan menentukan nasib..

Tapi tugas kita adalah menentukan niat dan berusaha di atas ketentuan Allah..

Jadi, Jika kita Yakin kita Bisa Berhasil..

Maka HANCURKANLAH Keyakinan itu..

Karena Yang Membuat Keberhasilan itu Bukan kita..

Tapi ALLAH..

Janganlah kita Berkata "Saya Yakin Saya Bisa"

Tapi katakanlah: "Bisa tidak Bisa itu Terserah Allah,

Yang penting saya sudah Berusaha karena-Nya"

Janganlah Yakin bahwa kita akan Bisa Meraih 'sesuatu'.

Karena Mungkin Allah akan memberikan kita yang Lebih Baik dari 'sesuatu' itu

Karena itu Berusahalah Sebaiknya karena Allah

Tetapi Menerima Sepasrahnya ketentuan dari-Nya

Itulah arti dari 'berserah diri'

"Bila Allah telah menentukan sesuatu,

maka manusia tidak dapat memilih yang lain lagi

dan harus menaati dan menerima apa yang telah ditetapkan Allah"
(Al-Qashash: 68)

Renungkan..
Apakah Allah jadi lebih suka dengan kita jika kita Berhasil mengerjakan sesuatu?

Tidak..

Allah lebih suka jika kita 'sedang' mengerjakan sesuatu karena Allah..

Karena keberhasilan itu ditentukan Allah, bukan kita..

Lalu..kenapa kita lebih bahagia saat kita 'berhasil' mengerjakan daripada saat kita 'sedang' mengerjakan?

Nikmatilah dari apa yang kau lakukan..
Bukan dari apa yang kau dapat..

Dan Lakukanlah karena Allah..